This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 15 April 2012

Reggae


Di Indonesia, reggae hampir selalu diidentikkan dengan rasta. Padahal,
reggae
dan rasta sesungguhnya adalah dua hal yang berbeda. "Reggae adalah nama
genre musik, sedangkan rasta atau singkatan dari rastafari adalah
sebuah pilihan jalan hidup, way of life," ujar Ras Muhamad (23),
pemusik reggae yang sudah 12 tahun menekuni dunia reggae di New York
dan penganut ajaran filosofi rasta. Repotnya, di balik ingar-bingar dan
kegembiraan
yang dibawa reggae, ada stigma yang melekat pada para penggemar musik
tersebut. Dan stigma tersebut turut melekat pada filosofi rasta itu
sendiri. "Di sini, penggemar musik reggae, atau sering salah kaprah
disebut rastafarian, diidentikkan dengan pengisap ganja dan bergaya
hidup
semaunya, tanpa tujuan," ungkap Ras yang bernama asli Muhamad Egar ini.
Padahal, filosofi rasta sesungguhnya justru mengajarkan seseorang hidup
bersih, tertib, dan memiliki prinsip serta tujuan hidup yang jelas. Penganut
rasta
yang sesungguhnya menolak minum alkohol, makan daging, dan bahkan
mengisap rokok. "Para anggota The Wailers (band asli Bob Marley) tidak
ada yang merokok. Merokok menyalahi ajaran rastafari," papar Ras.

Ras
mengungkapkan, tidak semua penggemar reggae adalah penganut rasta, dan
sebaliknya, tidak semua penganut rasta harus menyenangi lagu reggae.
Reggae diidentikkan dengan rasta karena Bob Marley—pembawa genre musik
tersebut ke dunia—adalah seorang penganut rasta.

Ras
menambahkan, salah satu bukti bahwa komunitas reggae di Indonesia
sebagian besar belum memahami ajaran rastafari adalah tidak adanya
pemahaman terhadap hal-hal mendasar dari filosofi itu. "Misalnya waktu
saya tanya mereka tentang Marcus Garvey dan Haile Selassie, mereka
tidak tahu. Padahal itu adalah dua tokoh utama dalam ajaran rastafari,"
ungkap pemuda yang menggelung rambut panjangnya dalam sorban ini.
Pemusik
Tony Q Rastafara pun mengakui, meski ia menggunakan embel-embel nama
Rastafara, tetapi dia bukan seorang penganut rasta. Tony mencoba
memahami ajaran rastafari yang menurut dia bisa diperas menjadi satu
hakikat filosofi, yakni cinta damai. "Yang saya ikuti cuma
cinta damai itu," tutur Tony yang tidak mau menyentuh ganja itu.
Namun, meski tidak memahami dan menjalankan seluruh filosofi rastafari,
para
penggemar dan pelaku reggae di Indonesia mengaku mendapatkan sesuatu di
balik musik yang mereka cintai itu. Biasanya, dimulai dari menyenangi
musik reggae (dan lirik lagu-lagunya), para penggemar itu kemudian
mulai tertarik mempelajari filosofi dan ajaran yang ada di baliknya.

Seperti diakui Hendry Moses Billy, gitaris grup Papa Rasta asal Yogya, yang
mengaku
musik reggae semakin menguatkan kebenciannya terhadap ketidakadilan dan
penyalahgunaan wewenang. Setiap ditilang polisi, ia lebih memilih
berdebat daripada "berdamai". "Masalahnya bukan pada uang, tetapi
praktik seperti itu tidak adil," tandas Moses yang mengaku sering
dibuntuti orang tak dikenal saat beli rokok tengah malam karena dikira
mau beli ganja.
Sementara Steven mengaku dirinya menjadi lebih bijak
dalam memandang hidup sejak menggeluti musik reggae. Musik reggae,
terutama yang dipopulerkan Bob Marley, menurut Steven, mengajarkan
perdamaian,
keadilan, dan antikekerasan. "Jadi kami memberontak
terhadap ketidakadilan, tetapi tidak antikemapanan. Kalau reggae
tumbuh, maka di Indonesia tidak akan ada perang. Indonesia akan
tersenyum dengan
reggae," ujar Steven mantap. Sila dan Joni dari Bali menegaskan,
seorang
rasta sejati tidak harus identik dengan penampilan ala Bob Marley.
"Rasta sejati itu ada di dalam hati," tandas Sila sambil mengepalkan
tangan kanan untuk menepuk dadanya.

Sabtu, 14 April 2012

memahami lambang yahudi

Anda semua tentu sudah sangat mengenal logo di bawah ini. Ya, kita sama-sama telah tahu. Inilah logo yang kerap disebut “The David Star” atau Bintang David. Ini simbol legendaris kaum Yahudi. (Tetapi sebenarnya, simbol seperti itu tidak tepat disebut “Bintang David” atau “Bintang Dawud”, sebab Nabi Dawud As itu Nabi ajaran Tauhid, bukan sosok pembela ajaran-ajaran Yahudi seperti selama ini. Ini hanyalah kepalsuan klaim orang Yahudi saja).

Lambang Yahudi.
Secara umum lambang Yahudi ini terdiri dari lingkaran dan dua segitiga yang menghadap ke atas dan ke bawah. Tetapi lingkarannya dibuang saja, dianggap tidak ada. Jadi, tinggal bentuk dua segitiga yang saling menghadap ke atas dan ke bawah. Logo seperti ini banyak muncul dalam logo-logo